News  

Sepanjang 2024, DPUTR Kota Sukabumi Pangkas 118 Pohon Rawan Tumbang

Petugas DPUTR Kota Sukabumi saat melakukan pemangkasan pohon di ruas Jalan Bhayangkara, pada beberapa waktu lalu. Foto: Dok. HALOSMI.
Petugas DPUTR Kota Sukabumi saat melakukan pemangkasan pohon di ruas Jalan Bhayangkara, pada beberapa waktu lalu. Foto: Dok. HALOSMI.

HALOSMI.ID – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Sukabumi melakukan pemangkasan 118 pohon yang dinilai rawan tumbang. Jumlah tersebut terhitung dari Januari-Desember 2024.

Kasi Pertamanan DPUTR Kota Sukabumi, Fajar Rahmansyah, menerangkan bahwa pada 2023 itu pihaknya rata-rata memangkas 10 batang pohon setiap bulannya.

“Ada beberapa bulan di penghujung akhir tahun karena cuaca ekstrem, sehingga dari Bulan September hingga Desember, pemangkasan agak sering dilakukan,” kata Fajar, kepada awak media, pada Jumat, 10 Januari 2025.

Ia menjelaskan, pemangkasan yang menjadi bagian dari mitigasi bencana ini dilakukan terhadap pohon yang sudah tua maupun pohon rindang rawan tumbang akibat kondisi cuaca. Menurutnya, ada beberapa ruas jalan di Kota Sukabumi yang dikategorikan siaga pohon tumbang, salah satunya di Jalan Siliwangi.

“Terdapat beberapa jalan yang dikategorikan siaga seperti Jalan Siliwangi dari mulai belokan Jalan R. Syamsudin sampai ke belokan RSUD R. Syamsudin, SH. Kemudian Jalan Suryakencana dari depan Kantor Dinkes hingga ke Cimanggah, lalu Jalan Lingkar Selatan,” bebernya.

Selain itu, lanjut dia, pemangkasan pohon juga dilakukan berdasarkan aduan dari masyarakat. Ia menerangkan bahwa masyarakat bisa menyampaikan permohonan pemangkasan pohon, diantaranya dengan menggunakan layanan aduan Lapor.

“Ada aduan dari via medsos, e-Lapor. Nah biasanya laporan yang cepat itu dari grup WA tanggap bencana dan grup lainnya. Alhamdulillah kita bisa fast response,” ungkapnya.

Pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar menghindari berdiam diri dekat pohon ketika terjadi hujan deras disertai angin kencang. Hal ini guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

“Himbauannya kepada masyarakat ketika hujan disertai angin kencang, tolong jangan terlalu dekat dengan pohon karena risikonya banyak, yang terparah itu tersambar petir. Ketika hujan, tajuk pohon itu kena air (sehingga) bebannya berat dan rawan patah. Kebanyakan yang rawan patah itu pohon Trembesi,” pungkasnya. (***)