HALOSMI.ID- Hari Ini 17 November Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis daftar 28 provinsi yang berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi Wilayah mana saja?
Seperti diketahui, hujan mulai mengguyur wilayah Indonesia pada bulan November ini. Intensitas hujan diperparah dengan fenomena La Nina sampai dengan 20%.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan La Nina yang dapat meningkatkan curah hujan juga berpotensi meningkatkan frekuensi bencana hidrometeorologi.
Dwikorita mengingatkan agar masyarakat waspada menghadapi cuaca ekstrem serta potensi bencana hidrometeorologi.
“Pemerintah Daerah dan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan. Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan. Adanya fenomena La Nina mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20 persen sampai awal 2025,” jelas Dwikorita di Jakarta pada Rabu 6 November Mengutip CNN Sabtu 17 November.
Tentang Bencana Hidrometeorologi
Bencana hidrometeorologi adalah fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi) yang bisa sebabkan hilangnya nyawa, cedera, kerusakan harta benda, hilangnya mata pencaharian dan layanan, gangguan sosial dan ekonomi, atau kerusakan lingkungan.
Dalam laman Konservasi DAS Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, bencana hidrometeorologi diakibatkan oleh berbagai parameter meteorologi, antara lain curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin.
Bencana ini dapat membahayakan kehidupan manusia, seperti potensi hilangnya nyawa, cedera, hingga dampak kesehatan lainya. Selain itu, bencana ini bisa membuat gangguan sosial, ekonomi, hingga lingkungan, seperti hilangnya mata pencaharian dan layanan serta kerusakan harta benda.
Beberapa jenis bencana hidrometeorologi seperti yang disebutkan oleh BMKG adalah:
1. Curah Hujan Ekstrem
Curah hujan ekstrem merupakan hujan yang jatuh di sebuah lokasi tertentu dengan intensitas yang sangat tinggi. Pemicu hujan ekstrem adalah pertumbuhan masif awan konvektif yang biasa disebut cumulonimbus hingga mencapai atmosfer yang tinggi.
2. Angin Kencang
Angin kencang merupakan angin dengan kecepatan yang melebihi 27,8 km per jam yang berasal dari wilayah bertekanan udara lebih tinggi ke wilayah dengan tekanan udara yang lebih rendah.
3. Puting Beliung
Puting beliung adalah angin berputar dan bergerak secara garis lurus dengan kecepatan lebih dari 63 km per jam. Durasi kejadian angin puting beliung maksimal terjadi selama lima menit.