HALOSMI.ID – Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, akhirnya angkat bicara terkait ketidakhadirannya menemui massa demonstrasi dari Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Sukabumi pada Jumat 1 Agustus 2025 lalu. Ayep mengaku sudah mengetahui tujuan dari aksi unjuk rasa tersebut, namun ia memilih untuk bekerja sesuai dengan amanah undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku secara konstitusional.
“Saya akan bekerja dengan seluruh elemen lembaga-lembaga pemerintah yang ada di Kota Sukabumi, baik vertikal maupun juga horizontal seperti itu, maupun ke bawah,” kata Ayep kepada awak media, Sabtu 2 Agustus 2025.
Mengenai sikapnya yang tidak menemui massa aksi, Ayep menegaskan bahwa ia tidak menutup pintu dialog. Justru sebaliknya, ia siap menerima perwakilan massa di Balai Kota Sukabumi, namun dengan cara yang berbeda. Ia mengundang pihak-pihak yang ingin menyampaikan aspirasi untuk datang dan berdiskusi secara damai, bukan melalui demonstrasi.
“Silakan datang, kirim surat secara resmi, yang datangnya tidak usah banyak, perwakilan saja, silakan bawa data-data yang akan diberikan, itu untuk siapa pun bukan hanya mahasiswa,” tegasnya.
Ayep mengakui bahwa dalam proses pembangunan, ketidakpuasan pasti akan selalu ada karena tidak mungkin ia dapat mengakomodir keinginan semua pihak. Oleh karena itu, ia memilih untuk membuka ruang dialog dengan siapa pun. Ia menggarisbawahi bahwa kepemimpinannya hanya berlangsung selama lima tahun dan ia akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan amanah yang diberikan.
“Itu saya sudah tegaskan dari awal, saya akan berdialog dengan siapa pun, karena Sukabumi milik rakyat Kota Sukabumi yang berjumlah 373.000 orang, jadi saya hanya menahkodai Kota Sukabumi ini selama 5 tahun, dan saya akan kerjakan sesuai dengan amanah,” tutupnya. (***)