Berdasarkan data, pada tahun 2023, indeks kualitas air Kota Sukabumi mencapai 52,76 dalam kategori sedang. Data ini diambil dari 29 titik pantau dengan verifikasi sebanyak 58 sampel dalam dua periode.
Sementara itu, indeks kualitas udara Kota Sukabumi tahun 2023 mencapai 84,24 dalam kategori baik, berdasarkan delapan titik pantau dengan data terverifikasi sebanyak 16 sampel dalam dua periode.
“Kami berharap indeks kualitas udara bisa dipertahankan dan bahkan meningkat, sementara untuk kualitas air, kami mengharapkan kolaborasi dari semua pihak untuk meningkatkannya,” imbuhnya.
Sebagai salah satu langkah konkret, ia mengajak seluruh komponen untuk berpartisipasi dalam menjaga lingkungan, khususnya kebersihan di kawasan sungai, yang memiliki dampak besar terhadap pembangunan berkelanjutan di Kota Sukabumi. Ia berharap sosialisasi ini dapat memberikan gambaran dan peringatan bagi masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
“Kami berharap kejadian banjir pada 5 November lalu tidak terulang, karena bukan hanya korban banjir yang merasakan dampaknya, tetapi seluruh aspek kehidupan akan merasakan kerugian,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris DLH Kota Sukabumi, Susiyana, menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen warga dalam menjaga lingkungan dan kualitas air.
“Kami ingin memberikan gambaran umum tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mendorong partisipasi masyarakat,” singkatnya. (***)