News  

Tinjau Lokasi Terdampak Cuaca Ekstrem di Kota Sukabumi, Pj Gubernur Jabar: Siaga Darurat

Pj Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin, saat meninjau lokasi terdampak banjir limpasan di Jalan Pramuka Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, pada Rabu, 6 November 2024. Foto: Nuria Ariawan/HALOSMI.
Pj Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin, saat meninjau lokasi terdampak banjir limpasan di Jalan Pramuka Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, pada Rabu, 6 November 2024. Foto: Nuria Ariawan/HALOSMI.

HALOSMI.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, bersama unsur Forkopimda Kota Sukabumi meninjau lokasi terdampak banjir limpasan di Jalan Pramuka Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, pada Rabu, 6 November 2024.

Bey menyatakan bahwa cuaca ekstrem saat ini diperkirakan terjadi dari Oktober hingga April 2025 dan statusnya siaga darurat.

“Ya kami sudah ingatkan untuk siaga hujan ekstrem ini dari Oktober sampai April 2025, statusnya siaga darurat,” kata Bey, usai meninjau lokasi terdampak banjir limpasan.

Ia menyebut, dampak cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Sukabumi ini cukup berat. Maka dari itu, dirinya menginstruksikan Pj Wali Kota Sukabumi untuk menyampaikan kepada personel BPBD dan warga sekitar agar melakukan kerja bakti membersihkan material dampak banjir.

“Saya melihat dari dampak hujan ekstrim kemarin lumayan berat juga. Dan kedepan kami menyampaikan untuk berhati-hati juga karena perkiraan BMKG hujan ekstrim ini justru puncaknya hingga akhir Februari 2025,” ungkapnya.

Dampak cuaca ekstrem di Kota Sukabumi ini, kata dia, sama halnya dengan yang terjadi di Kabupaten Bandung pada tahun 2005. Kendati demikian, penyebab terjadinya banjir limpasan ini disebabkan beberapa faktor, seperti banyaknya warga yang membuang sampah sembarangan ke sungai hingga bangunan yang melanggar garis padan sungai sehingga menghambat debit air.

“Kami mohon juga kepada warga untuk membangun rumah disesuaikan dengan aturan yang ada dan juga pemerintah untuk tertib memberikan izin,” cetusnya.

Disinggung terkait dengan tata ruang, Bey menjelaskan bahwa hal tersebut akan diperhatikan ulang. Namun terkait dengan relokasi sebanyak itu nampaknya tidak mungkin dikarenakan anggaran. Maka dari itu, pihaknya menyarankan hal yang harus dilakukan yaitu bersih-bersih dan jangan membuang sampah sembarangan.

“Soal tata ruang pastinya akan diperhatikan ulang, tapi kan terkait dengan anggaran untuk relokasi sebanyak itu tidak mungkin, yang bisa kita lakukan kalau bisa ya bersih-bersih dan jangan buang sampah sembarangan,” pungkasnya. (***)