HALOSMI.ID – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Sukabumi mengklaim tingkat kemantapan di beberapa ruas jalan baru di angka 86,87 persen pada 2024. Dengan capaian itu tentunya hal itu merupakan bukti nyata progres perbaikan infrastruktur jalan yang signifikan.
Kepala DPUTR Kota Sukabumi, Sony Hermanto, mengatakan progres capaian perbaikan infrastruktur di beberapa ruas jalan itu akan tetapi kemantapan jalannya belum tercapai, karena mengalami kendala terkait minimnya anggaran.
Baca juga: DPUTR Kota Sukabumi Pastikan Perbaikan Jalan Merbabu Rampung di Oktober 2024
“Jadi mandatory spending yang sebelumnya di angka 11,46 persen itu, kini menurun di angka 10,23 persen. Hal ini, tentu berdampak langsung pada kemampuan untuk memperbaiki jalan yang ada,” ujar Sony, kepada awak media, pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Penurunan anggaran ini, kata Sony, diperkirakan akan memengaruhi kemampuan pihaknya dalam memperbaiki kondisi jalan secara maksimal. Namun demikian, penurunan kemantapan jalan di Kota Sukabumi pada 2024 ini tak mengalami anjlok.
“Salah satu langkah yang akan kami ambil untuk mengatasi kendala tersebut, yaitu dengan melakukan refocusing anggaran yang akan dialokasikan untuk kebutuhan infrastruktur lainnya, termasuk perbaikan jalan yang mendesak,” ungkapnya.
Refocusing anggaran tersebut, lanjut Sony, sebagian besar akan dialihkan untuk kepentingan politik, khususnya menjelang Pemilu 2024. Meskipun ada pengalihan anggaran, namun pihaknya tetap berupaya agar kemantapan jalan di Kota Sukabumi tetap terjaga. Pasalnya, berkaitan dengan perbaikan kapasitas jalan itu menjadi prioritas DPUTR.
“Keterbatasan anggaran terpaksa harus melakukan penanganan sementara, seperti tambal sulam pada jalan yang rusak agar jalan tetap aman dilalui, meskipun belum dapat dilakukan perbaikan secara menyeluruh,” ungkapnya.
Adapun salah satu fokus penanganan kerusakan jalan yang tengah dilakukan oleh DPUTR saat ini, yakni Jalan Merbabu di wilayah Kecamatan Gunungpuyuh. Dalam pengerjaannya, sambung dia, pihaknya menggunakan sistem tambal sulam yang direncanakan menggunakan APBD perubahan tahun ini.
“Ya, Jalan Merbabu memang saat ini yang paling parah kondisinya, sehingga menjadi prioritas dalam perbaikan. Kami berharap perbaikan ini bisa segera dilakukan, meski dengan sistem tambal sulam,” pungkasnya. (***)