Terbitkan Inpres Penghematan Anggaran, Presiden Prabowo Ungkap Alasannya

Presiden RI Prabowo Subianto
Presiden RI Prabowo Subianto

HALOSMI.ID – Presiden RI Prabowo Subianto mengeluarkan Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.

Dalam Inpres tersebut, Presiden Prabowo menargetkan total penghematan anggaran negara sebesar Rp306,69 triliun. Rinciannya, Rp256,1 triliun dari belanja kementerian/lembaga (K/L) dan Rp50,59 triliun dari dana transfer ke daerah.

Alasan Presiden Prabowo membuat kebijakan efesiensi anggaran untuk dialokasikan pada program makan bergizi gratis dan perbaikan sekolah. 

“Saya melakukan penghematan, saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, pengeluaran-pengeluaran mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong, saya ingin dihentikan, dibersihkan,” kata Prabowo.

Menurut Prabowo, kebijakan efesiensi anggran tersebut ada pihak yang melawan. 

“Ada yang melawan saya, ada, dalam birokrasi, dalam birokrasi, merasa sudah kebal hukum, merasa sudah menjadi raja kecil, ada, saya mau menghemat uang, uang itu untuk rakyat, untuk memberi makan, untuk anak-anak rakyat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Prabowo mengatakan,  kebijakan efesiensi anggran untuk memperbaiki semua sekolah yang ada di seluruh Indonesia. 

“Saya ingin memperbaiki semua sekolah Indonesia, kita punya 330 ribu sekolah,” kata Prabowo melanjutkan.

Prabowo membeberkan anggaran yang ada saat ini hanya cukup untuk memperbaiki sekitar 20 ribu sekolah, sementara ada 330 ribu sekolah di seluruh Indonesia.

Oleh karena itu, Prabowo mengaku ingin memangkas anggaran perjalanan dinas hingga perjalanan keluar negeri para pejabat negara.

Ketua Umum Partai Gerindra itu bahkan mengatakan jika perlu, dalam satu periode kepemimpinannya tak usah ada yang ke luar negeri kecuali tugas negara.

“Tugas belajar boleh, tugas atas nama negara boleh, jangan tugas yang dicari-cari untuk jalan-jalan, kalau mau jalan-jalan pakai uang sendiri,” ucapnya.

Di sisi lain, Prabowo menjelaskan alasannya kerap ke luar negeri belakangan ini di tengah kebijakan efisiensi anggaran. Ia mengatakan kunjungannya ke luar negeri untuk mengamankan kepentingan bangsa.

“Loh, Presiden Prabowo sering keluar negeri? Saya diundang sebagai kepala negara dalam konferensi konferensi yang penting, oleh negara-negara yang penting, dan saya mewakili bangsa untuk mengamankan kepentingan bangsa,” kata Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo meminta jajarannya untuk tidak melakukan studi banding ke negara lain. Ia pun heran ada pihak yang melakukan studi banding mengentaskan kemiskinan ke Australia.

“Diskusi, diskusi, studi banding, studi banding mau belajar bagaimana mau mengentaskan kemiskinan, studi bandingnya ke Australi. Australi salah satu 10 negara terkaya di dunia, ko belajar ke Australi?” ujarnya. (***)