HALOSMI.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi menyiagakan personelnya untuk melakukan penanganan pasca bencana cuaca ekstrem hingga beberapa hari ke depan.
Sejumlah tenaga kesehatan di seluruh Puskesmas juga dikerahkan untuk memeriksa kesehatan warga terdampak, khususnya yang berada di Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi, Wita Darmawanti, mengatakan dari hasil pemeriksaan keluhan warga mengalami gejala pusing karena kurang tidur, hingga diare. Ia mengakui sempat ada warga yang terpaksa dirujuk ke RS Al-Mulk Kota Sukabumi akibat diare, namun tak sampai dirawat intensif.
“Sampai saat ini sudah kita periksa para penyintas bencana. Ada yang mengeluh sakit maag dan rata-rata yang dikeluhkan itu sakit kepala, pusing kemudian lemas, terus diare. Ada dua orang, yang satu dirujuk dan itupun diarenya bukan karena pascabencana karena sehari sebelum bencana yang bersangkutan sudah diare,” kata Wita, kepada awak media, Jumat, 8 November 2024.
Selain itu, kata Wita, sempat juga ada yang harus dirujuk ke RSUD R. Syamsudin SH Kota Sukabumi karena tertimpa lemari saat banjir melanda. Masih kata Wita, dari seluruh titik lokasi bencana yang terjadi pada Selasa, 5 November 2024, sudah ada 54 warga yang diperiksa kesehatannya, dimana 27 di antaranya merupakan warga terdampak di Kelurahan Cikondang.
“Keluhannya ringan semua, masih bisa dipantau. Karena titik lokasi banjirnya menyebarkan sementara kita punya 15 puskesmas sampai saat ini masih teratasi oleh puskesmas. Biasanya itu pascabanjir itu ada gejala diare, batuk pilek. Apalagi kalau di pengungsian. Potensi DBD juga ada, karena itu terus kita berikan edukasi,” pungkasnya. (***)