Pemkot Sukabumi Pantau Program Rutilahu, Pastikan Sesuai Rencana dan Tepat Sasaran

Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, didampingi Pj Sekda, Hasan Asari dan Kepala DPUTR, Sony Hermanto, saat melakukan pemantauan pembangunan program Rutilahu di Kelurahan Benteng. Foto: Dokpim Kota Sukabumi.
Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, didampingi Pj Sekda, Hasan Asari dan Kepala DPUTR, Sony Hermanto, saat melakukan pemantauan pembangunan program Rutilahu di Kelurahan Benteng. Foto: Dokpim Kota Sukabumi.

HALOSMI.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi melakukan pemantauan pembangunan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong.

Dalam pemantauan tersebut, Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menyampaikan apresiasinya terhadap peran serta masyarakat yang secara aktif berswadaya membangun rumah mereka.

Ia mengatakan, kegiatan pemantauan ini bertujuan untuk memastikan bahwa program bantuan provinsi untuk Rutilahu berjalan sesuai rencana dan tepat sasaran. Program ini merupakan salah satu upaya Pemkot Sukabumi untuk meningkatkan kualitas hunian warga, khususnya mereka yang berada dalam kondisi rumah yang tidak layak. Di Kelurahan Benteng sendiri, terdapat lima rumah yang mendapatkan bantuan dari program ini.

“Meskipun anggaran terbatas, masyarakat memiliki keinginan yang kuat untuk berswadaya, memperbaiki rumah agar layak huni dan nyaman untuk ditempati,” ujarnya. Ia menambahkan, program Rutilahu di Kota Sukabumi mencakup lima kecamatan dengan target penyelesaian pada bulan Oktober 2024.

Selain mengapresiasi keterlibatan masyarakat, ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam program ini, termasuk peran RT dan RW yang berperan dalam mengusulkan rumah-rumah yang layak mendapatkan bantuan.

“Ini adalah hasil dari kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, termasuk para ketua RT dan RW yang mengusulkan dan memvalidasi rumah-rumah yang akan dibantu,” ucapnya.

Kusmana menggarisbawahi bahwa bantuan yang diberikan melalui program Rutilahu hanya bersifat stimulan. Namun, dia merasa bersyukur karena bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Bantuan stimulan ini memberikan dorongan awal bagi warga untuk memperbaiki kondisi rumah mereka, namun perbaikan penuh tetap membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat sendiri,” jelasnya.

Program Rutilahu di Kota Sukabumi mendapat dukungan penuh dari pemerintah provinsi, namun pelaksanaannya di lapangan tetap melibatkan Pemkot Sukabumi dan masyarakat.

“Jadi program ini bukan sekedar memperbaiki rumah, tetapi juga bagian dari upaya membangun kota yang lebih tertata dan nyaman untuk ditinggali,” tegasnya.

Ia berharap seluruh pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat dapat bekerja sama dalam menyelesaikan program ini tepat waktu, dengan target selesai pada Oktober 2024.

“Kami optimis program ini akan berjalan sesuai rencana dan mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan warga,” katanya.

Bagi Kusmana, upaya membangun kota yang lebih baik bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan keterlibatan seluruh elemen masyarakat. Ia menekankan pentingnya kebersamaan dalam menghadapi tantangan pembangunan, termasuk dalam hal menyediakan hunian yang layak bagi warga kota Sukabumi.

“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk terus mendukung upaya-upaya pembangunan kota. Jadi intinya kita harus bersama-sama membangun kota agar lebih tertata,” pungkasnya. (***)