Ragam  

Mengenal 4 Konglomerat Pemilik Tambang Nikel di Indonesia

Selama 2024, tambang SCM menghasilkan 10,1 juta wmt limonit, peningkatan 150% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan 4,9 juta wmt saprolit, naik 110% dari 2023.

Dalam periode yang sama, smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) memproduksi 82.161 ton nikel dalam bentuk NPI, peningkatan 26% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang membuktikan strategi integrasi vertikal MBMA.

4. Christopher Sumasto Tjia

Christopher adalah anak konglomerat Adi Sumasto Tji. Kemudian Christopher memiliki PT PAM Mineral Tbk (NICL), perusahaan yang merupakan bagian dari Pintu Air Mas Group (PAM Group).

Perusahaan mencatat peningkatan volume penjualan nikel pada kuartal I-2025 dibandingkan dengan periode sebelumnya yang sebesar 222.791 wmt menjadi sebesar 995.834 wmt. Volume penjualan juga ikut naik sebesar 346,98% secara tahunan (yoy).