Konsolidasi ke Akar Rumput, MPC Pemuda Pancasila Kota Sukabumi Suarakan Pilkada Bersih

Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Sukabumi, Melan Maulana beserta jajaran pengurus, melakukan roadshow dan konsolidasi ke Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila di tujuh kecamatan se-Kota Sukabumi. Foto: Darwin Sandy/HALOSMI
Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Sukabumi, Melan Maulana beserta jajaran pengurus, melakukan roadshow dan konsolidasi ke Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila di tujuh kecamatan se-Kota Sukabumi. Foto: Darwin Sandy/HALOSMI

HALOSMI.ID – Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Sukabumi dalam beberapa hari terakhir secara berkala melakukan konsolidasi ke tujuh Pengurus Anak Cabang (PAC). Konsolidasi tersebut dilakukan menyusul dibentuknya Satuan Tugas (Satgas) Pilkada MPC Pemuda Pancasila Kota Sukabumi.

Diletahui, Satgas Pilkada tersebut dipimpin oleh Sekretaris Jenderal MPC Pemuda Pancasila Kota Sukabumi, Hendi Wiryadi Comen. Satgas dibentuk dalam rangka menjaga Pilkada Kota Sukabumi yang bersih dari politik uang, politisasi agama, serta hal-hal yang bisa mencederai proses demokrasi.

Saat diwawancarai, Comen menjelaskan, dalam pembentukan Satgas Pilkada ini, para Pengurus Anak Cabang (PAC) diberikan tugas untuk melakukan pengawasan setiap dugaan pelanggaran di setiap wilayah, dengan melibatkan para pengurus ranting di tingkat kelurahan.

“Namun, dalam hal ini para relawan yang tergabung di Satgas Pilkada hanya bertugas mengawasi saja dan melaporkan kepada kami di sekretariat, kemudian dilanjutkan ke Gakkumdu apabila ada dugaan pelanggaran. Kami ingin turut berpartisipasi dalam menjaga martabat dan integritas Pilkada Kota Sukabumi tahun ini,” kata Comen, Jumat 22 November 2024.

Sementara itu, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Sukabumi, Mellan Maulana menilai pembentukan Satgas Pilkada ini didasari satu hal, yaitu keresahan atas upaya-upaya mencederasi proses demokrasi. Mellan mencontohkan adanya dugaan politik uang, politisasi agama, hingga politisasi SARA yang membuat masyarakat tak bisa melaksanakan pesta demokrasi dengan riang gembira.

“Kita sudah jenuh dengan kampanye-kampanye negatif, yang membuat masyarakat tidak bisa menikmati pesta demokrasi ini. Karena itu, kita coba melakukan upaya untuk menjadi antitesis dari hal-hal negatif itu. Salah satunya dengan melakukan konsolidasi hingga ke akar rumput. Mudah-mudahan salah satu langkah kecil yang kita lakukan bisa berdampak dan membawa manfaat yang besar,” kata Mellan. (***)