Kolam Retensi di Terminal K.H. Ahmad Sanusi Jadi Upaya Pemkot Sukabumi Cegah Banjir

Pembangunan kolam retensi di jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Sudajayahilir, Kecamatan Baros, tepatnya di depan Terminal K.H. Ahmad Sanusi Kota Sukabumi. Foto: Istimewa.
Pembangunan kolam retensi di jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Sudajayahilir, Kecamatan Baros, tepatnya di depan Terminal K.H. Ahmad Sanusi Kota Sukabumi. Foto: Istimewa.

HALOSMI.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) kini tengah menuntaskan pembangunan kolam retensi di Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Sudajayahilir, Kecamatan Baros atau tepatnya di depan Terminal K.H. Ahmad Sanusi.

Diketahui, pembangunan kolam retensi yang berasal dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan total anggaran kurang lebih mencapai Rp5 miliar ini menjadi solusi penting dalam mengatasi banjir yang kerap terjadi, terutama pada saat musim penghujan.

Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menambahkan kolam retensi yang masih dalam proses pembangunan ini memiliki kapasitas tampung yang besar dengan kedalaman mencapai lima hingga enam meter, yang dirancang untuk menampung air hujan dalam jumlah besar.

“Alhamdulillah, saya melihat langsung embung atau kolam retensi yang telah mulai berfungsi sejak proses pembangunannya,” ujar Kusmana.

Selain menampung air, kata dia, kolam retensi ini dilengkapi dengan sistem pengaturan debit yang memungkinkan air dialirkan secara terkontrol, sehingga dapat mencegah meluapnya air ke pemukiman sekitar saat intensitas hujan meningkat.

“Jadi area sekitar sini sering terimbas banjir, dengan kehadiran kolam retensi ini cukup efektif membantu mengendalikan aliran air saat curah hujan tinggi,” ungkapnya.

Kusmana juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Daerah, Provinsi, dan masyarakat dalam memelihara aliran sungai yang ada. Kedepan, lanjut dia, pentingnya evaluasi berkelanjutan yang harus dilakukan, terutama pascabanjir untuk memastikan area rawan banjir mendapat perhatian khusus.

“Masih banyak pekerjaan rumah bagi pemerintah dan masyarakat. Kami juga sedang mengevaluasi titik-titik rawan yang membutuhkan solusi bersama agar penanganan banjir semakin efektif,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala DPUTR Kota Sukabumi, Sony Hermanto, menjelaskan, bahwa di lokasi depan Terminal itu berada di cerukan rawan genangan air, sehingga mengakibatkan air mengejar daratan yang lebih rendah, terlebih saat hujan dengan intensitas tinggi yang riskan terjadi banjir. Apalagi, Kota Sukabumi itu berada di bawah kaki daerah tetangga.

“Nah, kolam retensi air ini sebagai solusi untuk menampung air tersebut dari dampak kurangnya penyerapan air dari wilayah utara,” imbuhnya.

Selain berfungsi sebagai penampung air, sambung dia, kolam retensi ini juga dirancang menjadi destinasi wisata murah bagi masyarakat sekitar. Bahkan Di sekitar kolam retensi ini akan dibangun fasilitas jogging track dan area nongkrong untuk anak muda, sehingga menciptakan ruang terbuka yang bermanfaat bagi warga setempat.