3. Membakar Daging
Makanan yang dimasak dengan cara mentah atau setengah matang memang dapat menimbulkan bahaya kesehatan, tetapi daging yang terlalu matang atau terbakar juga dapat berisiko.
Daging pada suhu lebih dari 300°F (sekitar 150°C), yang biasanya terjadi saat memanggang, membakar, atau menggoreng, dapat membentuk senyawa yang disebut HCAs (heterocyclic amines) dan PAHs (polycyclic aromatic hydrocarbons).
Senyawa-senyawa seperti HCAs dan PAHs ini berpotensi merusak DNA manusia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa saat senyawa tersebut dimetabolisme, mereka dapat mengaktifkan enzim yang terkait dengan peningkatan risiko kanker.
Meskipun penelitian tentang hal ini masih terbatas, Cooper meyakini bahwa bukti ini saja sudah cukup kuat untuk menjadi alasan kita mengurangi paparan terhadap senyawa kimia tersebut.
Untuk mengurangi risiko paparan, disarankan untuk menghindari memasak makanan dalam waktu lama di atas api terbuka atau permukaan logam yang panas, sering-sering membalikkan daging saat memasak, serta memotong bagian daging yang terbakar.
4. Menggunakan Terlalu Banyak Garam
Di Indonesia, konsumsi garam rata-rata dua kali lipat dari batas rekomendasi yang disarankan oleh WHO, yaitu 5 gram per hari.
Sekitar 50 persen masyarakat Indonesia melampaui batas ini, sebagian karena penggunaan garam dapur dan makanan olahan tinggi natrium.
Situasi ini juga terjadi pada anak-anak, di mana 24 persen-nya mengonsumsi garam berlebihan, terutama dari gorengan dan makanan ringan dalam kemasan.
Sensitivitas lidah terhadap rasa garam juga dapat menurun, yang membuat orang cenderung menambahkan lebih banyak garam ke dalam makanan mereka tanpa disadari. Kebiasaan memasak yang buruk ini meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular.
5. Menggunakan Terlalu Banyak Gula
Menurut penelitian, konsumsi gula berlebih dikaitkan dengan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Gula tidak hanya ditemukan dalam makanan penutup yang identik dengan rasa manis, tetapi juga sering tersembunyi dalam makanan sehari-hari seperti saus salad, marinasi, dan saus masakan lainnya.
Bentuk gula alami seperti madu dan sirup maple, meskipun dianggap lebih baik, tetap dapat memicu lonjakan kadar insulin dengan cara yang mirip dengan gula olahan.
Untuk mengurangi konsumsi gula, disarankan untuk memilih hidangan gurih yang kaya rempah saat memasak dan lebih sering menyajikan makanan penutup berbasis buah.