Tuduhan tak berdasar ini membuat popularitas tokoh tuyul dan babi ngepet sebagai subjek mistis terkait kekayaan semakin meningkat dan terus populer sampai saat ini di Indonesia.
Tarik Perhatian Peneliti Asing
Fenomena tuyul pernah juga jadi sorotan Clifford Geertz, antropolog yang menggarap karya fenomenal The Religion of Java (1976). Dalam pengamatannya, Geertz cerita bahwa memang benar ada orang memelihara tuyul. Biasanya mereka melakukan perjanjian dengan roh di tempat-tempat keramat.
Biasanya orang pemelihara tuyul memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
– Kaya raya atau menjadi kaya secara mendadak
– Kikir
– Sering menggunakan pakaian bekas
– Sering mandi di sungai bersama para kuli miskin
– Selalu menyantap makanan orang miskin, seperti jagung dan singkong, ketimbang nasi
Biasanya, pemelihara tuyul melakukan itu untuk mengelabui orang-orang supaya dianggap tidak punya uang, padahal di rumahnya selalu penuh dengan emas batangan.
Namun, karena dua sosok ini hanya sebatas sebagai realitas kepercayaan di masyarakat, tentu sulit dikaitkan dengan fakta sebenarnya, apalagi bisa mencuri sesuatu di bank.
Nah jadi itulah penjelasan lengkap dengan asal usul adanya tuyul dan babi ngepet, semoga artikel ini menjawab pertanyaan kalian ya!