“Dengan dukungan para profesional di sektor penerbangan, baik kru maupun tim manajemen, Indonesia Airlines yakin akan mampu menembus era baru penerbangan premium,” tandasnya.
Akan tetapi, Iskandar nyatanya bukan pebisnis di sektor penerbangan. Radio Republik Indonesia (RRI) mencatat pria kelahiran Bireuen, Aceh itu mulanya berkarier di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias.
Pria yang lahir pada 7 April 1983 itu juga diklaim sempat bergabung dengan PT PLN (Persero) pada 2006-2009. Kemudian, Iskandar banting setir ke dunia perbankan dan asuransi.
Ia memutuskan keluar dari dunia perbankan pada 2015 lalu dan mengembangkan proyek kelistrikan di Indonesia. Sampai pada akhirnya terbentuk Calypte Holding Pte. Ltd.