Gaya Hidup Anti Burn Out dengan Cara Menerapkan Soft Living

HALOSMI.ID- Guys Belakangan ini, istilah soft living semakin sering muncul di media sosial dan menjadi topik hangat di kalangan Gen Z. Gaya hidup ini mengajak kita untuk hidup dengan lebih santai dan tidak terlalu memaksakan diri.

Sebab, soft living lebih mengutamakan keseimbangan, kenyamanan, dan kesehatan mental masing-masing orang. Fenomena ini muncul sebagai respons atas kondisi burnout yang semakin sering dialami oleh beberapa anak muda.

Nah, sekarang mari kita bahas beberapa tips untuk menerapkan gaya hidup soft living!

1. Tidak Perlu Terburu-buru

Setelah mengalami minggu yang berat di kantor, wajar jika muncul keinginan untuk mengambil keputusan yang cukup drastis, misal resign atau hal-hal seperti ini lainnya. Namun, penting bagi kita untuk memberi jeda dan melihat situasi apapun dengan pikiran yang lebih jernih.

Pertama-tama kamu perlu menanyakan pada diri sendiri apakah perasaan itu sudah lama kamu rasakan atau hanya sementara waktu saja. Kemudian, cobalah untuk menenangkan diri terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.

Gaya hidup soft living seperti ini akan mengajarkan kita untuk merespons apapun yang terjadi dalam hidup dengan lebih tenang. Jadi, kamu harus selalu ingat, bahwa semua hal tidak harus segera diselesaikan dalam waktu itu juga.

2. Prioritaskan Kebahagiaan Diri Sendiri

Meski terdengar sederhana dan mudah, tapi tidak semua orang mampu melakukan ini. Pasalnya, ada beberapa orang yang mungkin lebih memikirkan kebahagiaan orang lain di atas kebahagiaan diri sendiri.

Namun, saat diri kita bisa merasakan kebahagiaan, maka burnout tidak akan kamu rasakan lagi. Dalam arti lainnya, jika memang dunia kerja sudah membuatmu suntuk, stres berkelanjutan, dan tidak semangat, maka kamu perlu memikirkan lagi apakah keputusanmu untuk kerja di tempat itu benar atau tidak.

Selain itu, luangkan waktumu juga untuk melakukan kegiatan yang kamu suka, agar kamu tidak merasa bosan setelah sibuk di dunia kerja. Dengan melakukan hal yang kita nikmati seperti ini, pikiran akan kembali fresh seperti sedia kala.

3. Utamakan Efisiensi daripada Kerja Berlebihan

Gaya hidup soft living mendorong kita untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cara yang lebih efisien. Jadi, kamu tidak perlu menambah jam kerja tanpa henti yang dapat membuat kesehatan mentalmu terganggu.

Alih-alih memaksakan diri, akan lebih baik jika kamu fokus pada strategi yang dapat membantu memaksimalkan hasil dengan usaha yang lebih terjangkau. Pastikan strategi yang kamu ambil itu dapat membuatmu tetap produktif tanpa harus mengorbankan keseimbangan hidup dan kesehatan mentalmu.