HALOSMI.ID – Indah Kirana Putri (41), atau akrab disapa Bunda Kirana, warga Kampung Cipeujeuh RT 03/04 Kelurahan Baros, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, tengah dirundung keresahan mendalam. Dua kucing ras himalaya kesayangannya, yang telah dipelihara sejak kecil, mati secara misterius dalam waktu berdekatan.
Kirana menceritakan dengan nada sedih bahwa dua kucing tercintanya itu menghembuskan nafas terakhir pekan lalu, hanya berselang empat hari. Gejala yang dialami kedua kucing malang tersebut serupa: flu, sesak nafas, berliur, dan tampak seperti meriang. Meskipun sempat dilarikan ke klinik hewan, nyawa keduanya tak tertolong. Hingga kini, Kirana belum menerima penjelasan rinci mengenai penyakit yang merenggut nyawa kedua peliharaannya itu. Padahal, ia mengaku sangat memanjakan dan merawat keempat kucingnya layaknya anak sendiri.
“Kucing saya itu ada empat. Kity usianya 8 tahun, Moli 5 tahun, Moza 3 tahun, Aston 1 tahun. Yang meninggal itu pertama si Moza, disusul empat hari kemudian si Aston. Padahal waktu itu saya sempat bawa ke klinik, tapi tidak terselamatkan. Saya sampai nangis-nangis,” ungkap Kirana dengan mata berkaca-kaca, Jumat 16 Mei 2025.
“Saya rutin bawa kucing-kucing saya perawatan, benar-benar diurus. Vaksin enam bulan sekali. Makanannya juga dijaga. Pokoknya saya rawat seperti anak sendiri. Malahan ada babysitter khusus untuk mengurus kucing,” imbuhnya.
Kecurigaan Kirana tertuju pada kucing-kucing liar yang kerap singgah di pekarangan rumahnya. Menurutnya, beberapa kucing liar yang terlihat lapar sering datang ke teras dan menumpang makan.
“Jadi ada itu kucing liar saya kasih nama Si Belang, karena agak galak sama kucing lain. Dia suka datang. Karena kasihan, ya saya kasih makan juga, masa saya biarkan. Tapi lama-lama dia kelihatan suka bersin-bersin, sama berliur. Sepertinya kucing saya tertular dari Si Belang itu,” jelasnya.
Upaya mencari informasi telah dilakukan Kirana, mulai dari bertanya kepada sesama pecinta kucing, mencari referensi di internet, hingga berselancar di media sosial. Meskipun belum ada informasi pasti mengenai penularan penyakit kucing ke manusia, Kirana tetap merasa was-was dan khawatir.
“Saya lihat di berita, di daerah lain juga ada yang mengalami hal yang sama. Saya takut kucing saya yang lain tertular lagi. Terus ada kekhawatiran juga berefek ke manusia. Untuk pecinta kucing seperti saya, pastinya ini bikin khawatir. Harapannya sih, mudah-mudahan ada penanganan dari pihak-pihak terkait,” pungkas Kirana dengan nada penuh harap.