Diskominfo Kota Sukabumi Evaluasi Aplikasi Simponi

Kepala Diskominfo Kota Sukabumi, Rahmat Sukandar. Foto: Istimewa.
Kepala Diskominfo Kota Sukabumi, Rahmat Sukandar. Foto: Istimewa.

HALOSMI.ID – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi melakukan evaluasi terhadap Sistem Informasi Pemerintahan Online Kota Sukabumi (Simponi).

Hal itu dilakukan guna memastikan seluruh pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi telah menggunakan email resmi dan tanda tangan elektronik.

“Ya, evaluasi ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan penggunakan Aplikasi Perangkat Administrasi Persuratan (Parasut) yang merupakan bagian dari Simponi,” ujar Kepala Diskominfo Kota Sukabumi, Rahmat Sukandar, kepada awak media, belum lama ini.

Ia mengungkapkan, bahwa dengan aplikasi Simponi, tugas pemerintah akan menjadi lebih efektif dan efisien. Keuntungan lain yang didapat, yaitu akan memperkecil penggunaan kertas.

Simponi sendiri sambung Rahmat, memuat empat ruang. Pertama, aplikasi internal salah satunya Parasut yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan surat-menyurat. Kedua, aplikasi publikasi, government citizen, termasuk di dalamnya memuat saran dan keluhan masyarakat yang harus direspon secara cepat dan tepat.

“Dan untuk yang ketiga, aplikasi pelayanan kegiatan usaha atau government to business. Dan keempat, aplikasi dukungan terhadap setiap program pusat,” bebernya.

Sementara itu, Kabid Bidang Statistik, Persandian dan Keamanan Informasi (Stadiksi) Diskominfo Kota Sukabumi, Eneng Rahmi, menambahkan evaluasi ini dilaksanakan karena berdasarkan pemantauan pihaknya itu pemanfaatan Aplikasi Parasut baru mencapai 70 persen.

Maka dari itu, Ia mengajak seluruh perangkat daerah untuk segera menggunakan aplikasi yang diluncurkan sejak tahun lalu tersebut. Karena, pihaknya merencanakan untuk mengganti penggunaan Aplikasi Besign untuk tanda tangan elektronik dengan aplikasi Parasut.

“Target tahun ini kita akan men-takedown Sanapati sehingga semua pindah ke Simponi-Parasut. Kami akan mulai dari OPD-nya dulu, baru kemudian ke cabang OPD seperti UPT. Kita akan migrasi dari Besign, karena ada beberapa kelemahan seperti tidak ada arsip dan kunci barcode,” pungkasnya. (***)