HALOSMI.ID- Bandara Merupakan Pintu Pertama untuk memasuki negara atau kota dan banyak di kunjungi oleh warga, Maka tak heran jika banyak bandara yang menampilkan bangunan arsitektur unik juga menarik untuk menyambut tamu.
Bangunan arsitektur yang menarik tentu akan menyita perhatian para pelancong, sehingga menjadikan bandara tersebut selalu bisa diingat atau dikenang.
Dan Bukan hanya di luar negeri, Indonesia juga memiliki sejumlah bandara yang memiliki arsitektur tak biasa, bahkan cenderung unik.
Hal itu juga sering kali menjadi ciri khas kota dari bandara tersebut, sehingga ketika pelancong tiba di bandara, dia menyadari berada di daerah tertentu dengan hanya melihatnya.
Berikut Deretan bandara di Indonesia dengan arsitektur unik
1. Bandara Internasional Minangkabau
Berbicara mengenai Minangkabau, tentu tak terlepas dari elok dan uniknya rumah gadang. Ikon daerah tersebut dijadikan sebagai inspirasi arsitektur bangunan Bandara Internasional Minangkabau yang berjarak hanya sekitar 23 km dari pusat Kota Padang, Sumatera Barat.
Merupakan bandara internasional pertama di Provinsi Sumatera Barat, bandara ini tak hanya memiliki fungsi sebagai fasilitas transportasi udara, melainkan pula sebagai representasi budaya Minangkabau.
Arsitektur yang dimiliki Bandara Minangkabau adalah penggabungan dari arsitektur modern dan juga tradisional dengan tetap mempertahankan fungsi utamanya sebagai fasilitas transportasi.
Di depan bangunan, kita akan disambut dengan tanda bertuliskan “Minangkabau International Airport” yang dicetak dengan huruf besar, serta jam gadang di samping kirinya.
Maju sedikit untuk memasuki gedung, kita sudah dapat melihat atap berbentuk khas yang biasa dimiliki oleh rumah gadang, yakni atap bagonjong.
2. Bandara Tjilik Riwut (Bandar Udara Palangka Raya)
Bandara terbesar di Kalimantan Tengah ini semula bernama Bandar Udara Panarung. Arsitektur bandara ini merupakan wujud kearifan lokal daerah setempat.
Hal yang menjadikannya sebagai salah satu bandara terunik di Indonesia ialah karena desain terminal barunya yang bernuansa modern berwarna putih dengan mengadopsi bentuk paruh burung enggang khas Kalimantan Tengah sebagai desain atapnya.
Bagi Suku Dayak di Kalimantan Tengah, burung enggang merupakan wujud kebesaran dan kemuliaan. Melansir sumber lain, burung enggang dianggap sebagai salah satu burung yang sakral, dipercaya sebagai perwujudan dari Panglima Burung, sehingga burung ini pantang untuk diburu apalagi dimakan.
Karena kelangkaannya, burung ini pun menjadi salah satu satwa yang dilindungi pemerintah. Langkah pemerintah membangun bandara yang terinspirasi dari burung enggang tentu sebagai penghormatan terhadap bagi Suku Dayak sekaligus upaya mengenalkan burung ini kepada generasi bangsa.