5. Waspadai Email dan Pesan Palsu (Phishing)
Phishing masih menjadi metode favorit peretas untuk mencuri data pribadi. Modusnya seringkali melalui email yang mengatasnamakan institusi resmi seperti bank atau platform dagang. Ciri umumnya termasuk sapaan generik, tautan atau lampiran mencurigakan, tata bahasa buruk, dan ajakan untuk segera mengklik atau memverifikasi. Jangan langsung mengikuti instruksi semacam ini; sebaiknya konfirmasi langsung ke layanan resmi melalui situs atau kontak yang terverifikasi.
6. Periksa Keamanan Situs Sebelum Memasukkan Data
Sebelum memasukkan data pribadi ke sebuah situs web, pastikan laman tersebut menggunakan sistem enkripsi untuk melindungi informasi Anda. Periksa bagian atas peramban; jika terdapat ikon gembok dan alamat situs dimulai dengan “https”, itu menandakan situs tersebut aman. Kredibilitas situs juga bisa dilihat dari adanya kebijakan privasi, informasi kontak yang jelas, atau label “verified secure”, terutama untuk platform belanja daring.
7. Pasang Antivirus
Pastikan perangkat yang Anda gunakan telah dilengkapi dengan perangkat lunak antivirus. Program jahat di komputer dapat memindai dan mencuri data pribadi tanpa Anda sadari. Instal antivirus atau perlindungan endpoint dan aktifkan pembaruan otomatis. Antivirus akan membantu memindai berkas yang diunduh dan mencegah Anda menjalankan konten berbahaya secara tak sengaja.
8. Perbarui Perangkat Anda Secara Berkala
Peretas selalu mencari celah pada sistem lama yang belum diperbarui. Oleh karena itu, pembaruan perangkat lunak sangat penting. Pembaruan ini umumnya memuat tambalan keamanan penting yang melindungi dari ancaman siber. Aktifkan fitur pembaruan otomatis agar sistem keamanan, peramban internet, sistem operasi, dan aplikasi di perangkat Anda selalu terlindungi dengan versi terbaru.
Dengan menerapkan tips-tips ini, Anda dapat memperkuat pertahanan data pribadi Anda di tengah arus deras dunia digital. Ingat, menjaga privasi adalah tanggung jawab kita bersama. (***)
Sumber: Tempo