HALOSMI.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat ada 77 titik lokasi yang terdampak bencana pasca hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur pada Selasa kemarin, 5 November 2024.
Berdasarkan data dari Pusdalops PB BPBD Kota Sukabumi, 77 titik bencana itu terdiri dari 49 titik banjir limpasan, 14 titik kejadian longsor, dua titik kejadian pohon tumbang, satu titik kejadian rumah roboh, tiga titik kejadian dinding jebol, enam titik kejadian Tembok Penahan Tanah (TPT) jebol, serta dua titik kejadian atap sekolah ambruk.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, mengatakan dampak bencana tersebut menyebabkan enam rumah rusak berat, 30 rumah rusak sedang dan 30 rumah rusak ringan. Peristiwa ini juga mengakibatkan 118 warga mengungsi.
“Selain rumah, ada fasilitas umum yang terdampak, yaitu dua unit pondok pesantren, dua unit madrasah ibtidayah dan tiga unit masjid,” ujar Novian, kepada awak media, pada Rabu, 6 November 2024.
Novian menjelaskan, bahwa banyak pemicu terjadinya banjir limpasan tersebut, salah satunya air tidak mengalir dengan lancar di saluran karena tersumbat sampah. Menurutnya, banjir limpasan itu mulai surut pada Selasa malam sekitar pukul 22.00 WIB di saat hujan reda.
“Untuk saat ini alhamdulillah kondisi tinggal membantu membersihkan rumah warga yang kemarin terdampak banjir limpasan serta rumah yang terkena longsoran,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sambung Novian, BPBD Kota Sukabumi juga mendirikan tiga tenda pengungsian untuk korban banjir yang berlokasi di Taman Cikondang dan di Lapangan Tipar, Kecamatan Citamiang.
“Pemasangan tenda darurat itu untuk para pengungsi yang rumahnya rusak akibat banjir,” pungkasnya. (***)