News  

Baterai Tower BTS Diembat Pencuri, Provider Telekomunikasi Rugi Puluhan Juta Rupiah

Tower atau base transceiver station (BTS) provider telekomunikasi Smartfren yang berdiri di Kampung Batununggal, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. FOTO: Istimewa
Tower atau base transceiver station (BTS) provider telekomunikasi Smartfren yang berdiri di Kampung Batununggal, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. FOTO: Istimewa

HALOSMI.ID – Pencuri menggasak sebuah baterai atau accu dari tower atau base transceiver station (BTS) provider telekomunikasi Smartfren yang berdiri di Kampung Batununggal, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.

Selain itu beberapa perangkat dalam BTS pun turut digasak pencuri diantaranya 1 set perangkat BBU ZTE dengan kerugian mencapai puluhan juta rupiah.

PIC Area Sukabumi PT Smartfren Telecom Tbk Erwin Setiabudi menuturkan, kerusakan fasilitas BTS disertai hilangnya baterai dan perangkat lainnya, diduga akibat aksi pencurian.

“Kuat dugaan hilangnya baterai dan perangkat lainnya diduga akibat aksi pencurian. Selain itu beberapa bagian pagar tower atau BTS rusak,” kata Erwin dalam keterangannya, Senin 16 September 2024.

Menurut Erwin, aksi pencurian tersebut diketahui pada Minggu 15 September 2024 sekitar pukul 00.50 WIB. Berawal dari matinya sinyal selular dari tower atau BTS di Kampung Batununggal. Kemudian, ditemani kedua rekan Berry Jaelani dan Riyana turut mengecek langsung ke tower pada pukul 01.36 WIB. 

Sesampainya di tower, mereka mendapati chord bagian rak telah dibongkar dan kunci besi pengaman rak telah dirusak. Setelah melakukan pengecekan terhadap material stolen tower dengan hasil bahwa barang- barang tersebut di atas telah hilang.

“Diduga pelaku pelaku masuk ke dalam area tower melalui pagar BRC bagian belakang. Saat sampai di tower kondisi pagar BRC bagian belakang telah dirusak diduga menggunakan alat sejenis tang. Usai kejadian tersebut langsung melaporkan ke Polsek Cikembar,” terang Erwin.

Sementara itu, Manager Area Jabo PT Smartfren Telecom Tbk  Arie budi kusuma menambahkan, kerugian kami sangat besar terkait hilangnya perangkat telekomunikasi ini, karena harus mengganti perangkat yang baru dan nominalnya cukup besar. 

“Dan tidak hanya kami, pelanggan di sekitar pun mengalami kerugian tidak bisa menikmati layanan akibat hilangnya signnal saat perangkat hilang,” ungkap Arie. (***)