HALOSMI.ID- Quiet luxury sedang menjadi tren yang banyak diminati saat ini. Gaya ini menekankan kemewahan yang tidak perlu mencolok dan pamer sana-sini.
Quiet luxury lebih mengusung kesederhanaan, kualitas tinggi, dan keahlian dalam pembuatan. Selain itu, banyak orang mulai meninggalkan barang bermerek besar dan berlogo mencolok.
Alih-alih mencolok dan mewah, tampilan yang lebih halus namun elegan banyak dipilih.
Lalu, apa sebenarnya quiet luxury itu? Bagaimana gaya ini bisa diaplikasikan dalam penampilan sehari-hari?
Apa itu quiet luxury?
Menurut laman Carl Friedrik, quiet luxury adalah sebuah konsep fesyen yang menekankan investasi pada produk berkualitas tinggi dengan desain minimalis dan timeless.
Hal ini berbeda jauh dengan tren fesyen yang penuh dengan logo besar dan pola mencolok. Quiet luxury justru mengedepankan kesederhanaan dan keanggunan yang tak lekang oleh waktu.
Gaya ini lebih fokus pada kualitas bahan dan pengerjaan yang detail, bukan sekadar pamer status lewat merek.
Menurut Sophie Hersan, seorang pakar fesyen, quiet luxury sebenarnya sudah lama menjadi bagian dari gaya hidup wanita Prancis. Gaya tersebut dikenal dengan ‘effortless elegance’ atau keanggunan tanpa usaha berlebihan.
“Namun lebih dari sekadar estetika, quiet luxury juga tentang memiliki kebiasaan berbelanja yang bijaksana, dengan fokus pada barang-barang investasi yang timeless, yang akan tetap bernilai dan terkadang bahkan meningkat nilainya,” ujar Hersan, seperti dikutip dari Instyle.
Mengapa quiet luxury banyak diminati?
Setidaknya ada dua momen kunci yang mendorong tren ini naik daun, yaitu tayangan serial drama populer HBO, Succession, dan kasus kecelakaan ski yang melibatkan Gwyneth Paltrow.
Setelah penayangan Succession season 4 episode 1 pada Maret 2023, pencarian kata kunci ‘quiet luxury’ meningkat menurut data Google Trend.
Adapun Paltrow menunjukkan gaya berpakaian quiet luxury saat menjalani persidangan untuk kecelakaan ski pada 2016 di Utah, AS. Persidangan itu sendiri dilaksanakan pada 2023.
Pengaruh dari budaya pop dan selebritas ini juga bertepatan dengan momen pandemi global yang berperan besar mengubah cara orang memandang fesyen.
Dari pandangan Forbes, tren ini bukanlah hal baru, karena kemunculan quiet luxury hampir selalu berkaitan dengan krisis keuangan.
Sebelumnya, tren berpakaian ini sudah pernah muncul saat krisis keuangan global pada 2007-2008. Pelopor quiet luxury ketika itu adalah brand ternama, Céline.
Kalau menurut The Walk Mag, ada pergeseran makna kekayaan dan kesuksesan di kalangan konsumen. Kini, banyak orang kaya lebih memilih untuk tampil secara low-profile. Dalam konteks ini, sikap menjaga kerahasiaan justru menjadi lambang status tertinggi.