Apa Itu Money Dysmorphia dan Efek Sampingnya?

HALOSMI.ID- “Money dysmorphia” adalah istilah yang mungkin terdengar baru, tetapi fenomenanya dapat dirasakan oleh banyak orang tanpa disadari. Ini mengacu pada gangguan persepsi seseorang terhadap keuangan mereka. Kondisi ini mirip dengan cara body dysmorphia memengaruhi cara kita melihat tubuh kita.

Orang dengan money dysmorphia mungkin merasa cemas atau tidak pernah cukup punya uang, meskipun secara objektif keuangan mereka aman. Kondisi ini dapat memengaruhi kebiasaan belanja, menurunkan minat untuk mengeluarkan uang bahkan untuk kebutuhan sehari-hari, dan berdampak pada kesehatan mental secara keseluruhan.

Bagaimana sebenarnya money dysmorphia bekerja dan apa efeknya pada kehidupan kita? Yuk, simak!

Apa Itu Money Dysmorphia

Money dysmorphia adalah ketika seseorang merasa tidak aman atau selalu kurang secara finansial, padahal sebenarnya kondisi keuangannya sedang baik-baik saja.

Istilah ini tidak resmi atau medis, tetapi mirip dengan body dysmorphic disorder, yaitu ketika orang terobsesi dengan kekurangan fisik yang tidak terlihat oleh orang lain.

Perasaan terdistorsi ini dapat muncul karena kecemasan soal uang, pengalaman buruk di masa lalu seperti trauma finansial, atau terus-terusan membandingkan diri dengan orang lain, apalagi di media sosial yang sering menampilkan gaya hidup yang tampak tidak realistis.

Peristiwa traumatis, seperti kehilangan pekerjaan atau putusnya hubungan, juga dapat membuat kecemasan finansial ini semakin parah.

Pemicu Perasaan Cemas dan Stres

Perasaan selalu kurang yang dialami oleh seseorang dengan money dysmorphia memang menjadi pemicu utama kecemasan dan stres.

Mereka sering kali merasa khawatir bahwa uang yang dimiliki tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan atau menghadapi situasi darurat, meskipun kondisi keuangan mereka sebenarnya stabil.

Kecemasan ini muncul karena mereka terus-menerus memikirkan kemungkinan terburuk, seperti kedapatan uang atau tidak mampu menghadapi pengeluaran mendadak. Hal ini akan membuat orang menjadi tidak produktif karena terlalu berfokus pada satu hal.

Merasa Rendah Diri dan Tidak Berharga

Merasa rendah diri dan tidak berharga sering kali menjadi dampak utama dari money dysmorphia. Orang yang mengalaminya merasa bahwa apa pun yang mereka miliki atau capai secara finansial masih belum cukup.

Ini membuat mereka terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain, terutama di media sosial, di mana gaya hidup mewah terlihat lebih menonjol.

Akibatnya, muncul perasaan tidak layak atau gagal, meskipun kenyataannya mereka berada dalam posisi keuangan yang lebih baik daripada yang mereka kira.