Apa Itu Fenomena False Memory? yang Membuat Orang Salah Ingat

HALOSMI.ID- Pernahkah kamu merasa sangat yakin dengan ingatanmu, tetapi ternyata hal itu tidak benar-benar terjadi? Misalnya, kamu yakin bahwa kamu ingat telah meletakkan hp di atas meja, tetapi ternyata hp tersebut tersimpan di dalam laci. Jika pernah, maka kamu tidak mengalaminya sendiri. Sebab, ini merupakan fenomena false memory atau ingatan palsu yang kerap dialami oleh manusia.

Ingatan palsu adalah ingatan atas kenangan yang tidak sesuai dengan kenyataannya sehingga sepenuhnya salah.

Namun, uniknya, seseorang yang mengalami ingatan palsu ini sepenuhnya yakin bahwa apa yang diingatnya adalah benar. Ingatan palsu bisa terjadi pada siapa saja, bahkan sering kali tidak disadari.

Berikut adalah penjelasan dari fenomena ingatan palsu ini.

Memori kita sebenarnya tidak bekerja seperti perekam video yang merekam semuanya dengan sempurna. Otak lebih mirip seperti pelukis yang mencoba menggambarkan ulang sesuatu berdasarkan potongan-potongan informasi.

Kadang, informasi yang kita dapatkan bisa salah atau bercampur dengan informasi lain, sehingga memori kita menjadi kacau.

Penyebab umum yang terjadi adalah adanya misinformasi dari hal-hal eksternal yang bisa memengaruhi bagaimana kita mengingat sesuatu. Terkadang kita juga lupa dari mana sumber ingatan kita berasal.

Mungkin kita mendengar cerita dari teman dan tanpa sadar memasukkannya ke dalam ingatan kita seolah-olah itu pengalaman pribadi.

Memori yang telah lama juga sering kali datang saat kita mencoba mengingat hal-hal baru. Inilah yang membuat otak kita mengisi kekosongan ingatan dengan informasi yang salah.

Peran Sugesti dalam Membentuk Ingatan Palsu

Ada sebuah penelitian dari seorang pakar memori bernama Elizabeth Loftus yang menyatakan bahwa sugesti dapat menciptakan ingatan palsu.

Cara seseorang menyampaikan informasi dengan kata-kata tertentu bisa memengaruhi kita dalam mengingat sesuatu. Apa yang dikatakan bisa menjadi apa yang kita ingat, meskipun faktanya hal tersebut tidak benar-benar terjadi.

Misalnya, dalam salah satu eksperimen Elizabeth Loftus, peserta diminta menonton video kecelakaan mobil. Ketika mereka ditanya, “Berapa kecepatan mobil saat menabrak keras?” banyak yang salah ingat bahwa ada kaca pecah dalam video, meskipun sebenarnya tidak ada.

Apakah Ingatan Palsu Berbahaya?

Banyak ingatan palsu yang sifatnya sepele, seperti salah ingat dalam menaruh barang. Namun, dalam situasi tertentu, ingatan palsu bisa menjadi sangat serius.

Contohnya adalah kesalahan identifikasi dalam kasus kriminal. Seseorang bisa membuat kesalahan dalam mengidentifikasi pelaku dan berujung pada vonis hukum yang salah.