HALOSMI.ID – Umat Buddha di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, hari ini memperingati Hari Waisak, sebuah hari suci yang agung dalam agama Buddha. Waisak, yang juga dikenal sebagai Vesak, merupakan perayaan tiga peristiwa penting yang terjadi dalam kehidupan Siddhartha Gautama, yang kemudian dikenal sebagai Buddha.
Ketiga peristiwa suci tersebut adalah:
- Kelahiran Pangeran Siddhartha: Lahir di Taman Lumbini pada tahun 623 SM, Pangeran Siddhartha adalah seorang pangeran dari Kerajaan Kapilavastu. Kelahirannya membawa harapan dan cahaya bagi dunia.
- Pencapaian Penerangan Sempurna (Bodhi): Setelah bertahun-tahun mencari kebenaran, pada usia 35 tahun, Pangeran Siddhartha mencapai pencerahan sempurna di bawah Pohon Bodhi di Bodh Gaya, India. Sejak saat itu, ia dikenal sebagai Buddha, yang berarti “Yang Tercerahkan”.
- Parinirvana (Wafatnya Buddha): Setelah menyebarkan ajaran Dharma selama 45 tahun, Buddha Gautama wafat pada usia 80 tahun di Kushinagar, India. Parinirvana menandai akhir dari kehidupan duniawi Buddha, namun ajarannya terus hidup dan berkembang hingga kini.
Perayaan Hari Waisak di Indonesia biasanya diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan dan budaya. Di Sukabumi dan daerah lainnya, umat Buddha berkumpul di vihara-vihara untuk melakukan puja bakti, meditasi, dan mendengarkan khotbah Dharma. Selain itu, seringkali diadakan prosesi atau pawai yang menampilkan simbol-simbol Buddhis dan nilai-nilai luhur ajaran Buddha seperti cinta kasih, welas asih, dan kedamaian.
BACA JUGA: Sederet Ucapan Selamat Hari Waisak 2025 Penuh Makna
Salah satu tradisi unik yang sering dilakukan adalah pelepasan lampion. Lampion yang diterbangkan melambangkan pelepasan kegelapan dan harapan akan pencerahan serta kedamaian bagi seluruh makhluk.
Hari Waisak bukan hanya sekadar perayaan ritual, tetapi juga menjadi momentum bagi umat Buddha untuk merenungkan ajaran-ajaran Buddha dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Semangat Waisak diharapkan dapat menginspirasi setiap individu untuk mengembangkan kebijaksanaan dan kasih sayang, serta berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang harmonis dan damai.
Perayaan Waisak di Sukabumi tahun ini berlangsung khidmat dengan dihadiri oleh berbagai tokoh agama dan masyarakat. Pesan kedamaian dan toleransi antar umat beragama menjadi tema sentral dalam perayaan kali ini, sejalan dengan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Buddha.
Diharapkan, semangat Waisak dapat terus membimbing umat manusia menuju kehidupan yang lebih baik dan penuh makna. (***)