Keseringan Nonton TV Picu Risiko Penyakit Jantung, Benarkah?

HALOSMI.ID- Guys, Siapa Disini yang suka ketagihan nonton TV, terutama kalau pemainnya selebritas favorit? Penelitian terbaru yang dipublikasikan Journal of General Internal Medicine mengungkapkan bahwa keseringan Nonton TV akibatkan penyakit jantung di kemudian hari.

Apakah keseringan menonton televisi jadi satu-satunya penyebab seseorang terkena penyakit jantung? Adakah faktor lain yang memengaruhinya?

Orang yang gemar menghabiskan waktu dengan menonton TV di usia 20-an berpeluang tinggi terkena serangan jantung di kemudian hari.  

Diketahui, penelitian tersebut ditinjau selama 30 tahun dengan melibatkan 4.000 orang dewasa berusia antara 18 dan 30 tahun. Tujuan awal penelitian adalah untuk mengetahui risiko jangka panjang menonton TV terhadap serangan jantung dan stroke.

Hasilnya, setiap tambahan jam yang dihabiskan untuk menonton TV setiap harinya bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sebesar 26 persen. Jika dilihat dalam setahun, risiko terkena jantung koroner meningkat menjadi 55 persen dan stroke 58 persen.

Mengutip Sumber Lain, Dr Jason Nagata yang melakukan penelitian ini mengatakan, menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar bisa menggantikan aktivitas penting seperti aktivitas fisik dan tidur.

Kedua aktivitas tersebut memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan, tak terkecuali kesehatan jantung.

Gaya Hidup hingga Depresi juga Andil dalam Penyebab Penyakit Jantung

Keseringan menonton TV memang dapat memicu risiko seseorang terkena penyakit jantung. Namun, penyebab lainnya juga karena gaya hidup. Kebiasaannya seperti merokok, pola makan yang buruk, jarang olahraga, dan minum-minuman beralkohol.

Pola makan yang tinggi lemak, garam, gula, dan kolesterol mampu berkontribusi terhadap perkembangan penyakit jantung.

Selain itu, orang dengan gangguan depresi memiliki risiko 64 persen lebih besar terkena penyakit arteri koroner.

Menonton TV memang boleh saja, namun jangan lupakan untuk tetap olahraga dan ganti cemilan saat menonton dengan yang lebih sehat saja ya!