Ibadah  

Ramai Dicari Surat Ar-Ra’d Surah 13 Ayat 5, Ini Bacaan Arab, Latin dan Artinya

HALOSMI.ID- Mengutip dari Ramainya Kasus Guz Miftah dan Penjual Es Teh, Banyak sekali netizen yang berkomentar di media sosial te tang surat ar-Ra’d surah 13 ayat 5, memang apa arti dari surat ini?

Dalam surat 13 ayat 5, Allah SWT menjelaskan sikap orang-orang kafir terhadap keesaan Allah SWT yang masih meragukan adanya hari Kiamat. Dalam surat ini, Allah SWT menjelaskan sikap orang-orang kafir terhadap keesaan Allah SWT.

Bacaan Surat Ar-Ra’d Ayat 5: Arab, Latin, dan Artinya

Berikut bacaan surat 13 ayat 5 dan tafsirnya.

وَاِنْ تَعْجَبْ فَعَجَبٌ قَوْلُهُمْ ءَاِذَا كُنَّا تُرٰبًا ءَاِنَّا لَفِيْ خَلْقٍ جَدِيْدٍ ەۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْۚ وَاُولٰۤىِٕكَ الْاَغْلٰلُ فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَاخٰلِدُوْنَ

Arab Latin: wa in ta’jab fa ‘ajabung qauluhum a idzâ kunnâ turâban a innâ lafî khalqin jadîd, ulâ’ikalladzîna kafarû birabbihim, wa ulâ’ikal-aghlâlu fî a’nâqihim, wa ulâ’ika ash-ḫâbun-nâr, hum fîhâ khâlidûn

Artinya: “Jika engkau (Nabi Muhammad) heran, (justru) yang mengherankan adalah ucapan mereka (orang-orang kafir), “Apakah bila kami telah menjadi tanah, kami benar-benar akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?” Mereka itulah orang-orang yang kufur kepada Tuhannya. Mereka itulah orang-orang (yang dilekatkan) belenggu di lehernya. Mereka adalah para penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.”

Tafsir Surat Ar-Ra’d Ayat 5

Mengutip Tafsir Ibnu Katsir terjemahan Abdullah ibn Muhammad, Allah SWT berfirman kepada Rasul-Nya dalam surat 13 ayat 5 ini disebabkan oleh pendustaan yang dilakukan orang-orang musyrik terhadap hari Kiamat.

Meskipun mereka menyaksikan berbagai tanda kebesaran Allah dan petunjuk-petunjuk dalam makhluk-Nya yang menunjukkan bahwa Allah Maha Kuasa untuk melakukan apa pun yang dikehendaki-Nya, mereka tetap mendustakan bahwa Allah dapat membangkitkan kembali makhluk setelah mati.

Padahal, mereka sendiri mengakui dan menyaksikan kejadian yang lebih menakjubkan daripada kebangkitan itu, yaitu penciptaan makhluk dari ketiadaan menjadi ada.

Dengan demikian, apa yang mereka dustakan seharusnya lebih mengherankan, karena mereka telah menyaksikan kebesaran Allah SWT yang lebih besar dari itu.

Oleh karena itu, sesungguhnya yang patut mengherankan adalah ucapan dan sikap mereka yang mendustakan kebangkitan setelah kematian.

Kementerian Agama RI juga menegaskan dalam tafsirnya bahwa orang-orang musyrik tersebut berkata, “Apabila kami telah menjadi tanah apakah kami benar-benar akan dikembalikan lagi menjadi makhluk yang baru?”

Mereka mengucapkan kata-kata pengingkaran ini, padahal mereka tidak mengingkari kekuasaan Allah SWT dalam menciptakan mereka sejak pertama kali ada, yaitu ketika mereka berada dalam kandungan ibu mereka.

Pertanyaan yang mengandung keingkaran itu pun berkali-kali disebut dalam 11 tempat di 8 surat dalam Al-Qur’an, dan semuanya mengandung keingkaran yang sangat keras sehingga mengesankan bahwa hari Kebangkitan itu mustahil akan terjadi.

Menurut orang-orang musyrik tersebut, tidak mungkin orang yang sudah meninggal dunia dan menjadi tulang-belulang akan hidup kembali. Kemudian Allah SWT menegaskan bahwa orang yang ingkar pada hari Kebangkitan itulah yang juga ingkar terhadap Tuhannya.

Mengingkari kekuasaan Allah SWT sama halnya dengan mengingkari Allah SWT itu sendiri.

Untuk membalas keingkaran orang-orang muysrik ini, Allah SWT akan menyeret mereka dengan belenggu ke dalam neraka, mereka tinggal di sana selama-lamanya, dan mereka tidak akan dipindah dan tidak dapat musnah.

Jadi, Itulah bacaan lengkap dengan arti dan tafsirannya. Semoga menjawab pertanyaan kalian dan membantu ya!