Tingkatkan Pengetahuan Personel, Kodim 0607/Kota Sukabumi Gelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah

Personel Kodim 0607/Kota Sukabumi saat mengikuti pelatihan pemulasaraan jenazah yang digelar di Masjid Abu Bakar Makodim 0607/Kota Sukabumi, tepatnya di Jalan R.A. Kosasih, Desa/Kecamatan Sukaraja, pada Jumat, 22 November 2024. Foto: Pendim 0607 for HALOSMI.
Personel Kodim 0607/Kota Sukabumi saat mengikuti pelatihan pemulasaraan jenazah yang digelar di Masjid Abu Bakar Makodim 0607/Kota Sukabumi, tepatnya di Jalan R.A. Kosasih, Desa/Kecamatan Sukaraja, pada Jumat, 22 November 2024. Foto: Pendim 0607 for HALOSMI.

HALOSMI.ID – Kodim 0607/Kota Sukabumi mengadakan pelatihan pemulasaraan jenazah yang digelar di Masjid Abu Bakar Makodim 0607/Kota Sukabumi, tepatnya di Jalan R.A. Kosasih, Desa/Kecamatan Sukaraja, pada Jumat, 22 November 2024. Pelatihan ini dipandu oleh ustad Sertu UU Solahudin dan Sertu Tedi Rustendi.

Pelatihan pemulasaraan jenazah ini merupakan perintah dari Kodam III/ Siliwangi No. ST 1958/2024/ tanggal 15 November 2024 tentang Lomba Pemulasaraan Jenazah Tahun 2024.

Dandim 0607/Kota Sukabumi, Letkol Inf. Yudhi Hariyanto, mengatakan pelatihan pemulasaraan jenazah ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan personel tentang penanganan jenazah. Pasalnya, pekerjaan ini tak banyak orang yang berminat. Maka dari itu perlu adanya pelatihan atau kaderisasi oleh petugas yang telah berpengalaman.

“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan para personel di wilayah Kodim 0607/Kota Sukabumi dapat mengamalkan dan melaksanakan tentang pemulasaraan jenazah,” ujar Yudhi.

Ia menjelaskan, pelaksanaan pemulasaraan jenazah ini dimulai dari memandikan seluruh badan dari najis atau kotoran yang menempel, mengkafani dan mensalatkan. Selanjutnya membersihan lubang-lubang yang kotor, dari mulai hidung sampai lubang qubul, dan dubul serta sampai diyakinkan bersih sampai ke jari jari kaki.

“Setelah itu, disiram dengan air bidara, kemudian air wewangian kapur barus, dan terakhir di wudhukan lalu dikafani,” ucapnya.

Bagi jenazah laki-laki, kata dia, menggunakan tiga helai kain kapan, dan lima utas tali pengikat. Sedangkan jenazah Wanita menggunakan lim helai kain kapan, dan lim utas tali pengikat. Kemudian dijelaskan juga cara-cara menutupi lubang-lubang di badan sampai ke pengikatan yang seharusnya, dan terakhir di berikan wewangian lalu disalatkan.

“Setelah itu, pelatihan pemulasaraan jenazah dilanjutkan mulai dari niat, di terangkan juga rukun-rukun salat jenazah dari mulai rangkaian takbir pertama bersamaan dengan bacaan di takbir dan diakhiri dengan doa,” pungkasnya. (***)