HALOSMI.ID- Hadirnya Teknologi Kecerdasan AI Memiliki banyak sekali manfaat bagi manusia, salah satunya meringankan pekerjaan, Namun ada beberapa profesi yang tidak bisa diganti oleh AI, apa saja ya?
Melansir unggahan Instagram @ditjen.dikti, McKinsey Global Company telah memprediksi sekitar 30% pekerjaan berpotensi terotomatisasi oleh kecerdasan buatan atau AI pada tahun 2030.
Sehingga sebanyak 12 juta orang Amerika diperkirakan akan memiliki pekerjaan yang tak sesuai minat mereka. Dalam sebuah studi dari Goldman Sachs (2023) pun dilaporkan bahwa AI bisa berdampak pada 300 juta pekerjaan penuh di seluruh dunia.
Meski demikian, pastinya masih ada banyak juga harapan bagi manusia untuk terus bekerja dan mencari nafkah. Ada beberapa profesi yang masih bergantung pada kemampuan manusia secara penuh.
Profesi yang Tak Bisa Digantikan oleh AI di Masa Depan
1. Pekerjaan Kreatif
Seni adalah sebuah ekspresi yang bisa diterima oleh panca indra dan perasaan. Oleh karena itu, pekerjaan yang berbau dengan seni tak bisa digantikan oleh AI.
Contohnya seniman, desainer, penulis, penyanyi, dan sebagainya. AI tak bisa memahami konteks budaya, sosial, dan emosional dalam membuat sebuah karya.
Jurusan-jurusan kuliah yang relevan dengan pekerjaan di bidang seni ini antara lain desain komunikasi visual, seni rupa, desain produk, sastra, dan jurnalistik.
2. Profesional Kesehatan
Walaupun sudah banyak robot pembantu dokter di rumah sakit, tetapi tak ada yang bisa menggantikan dokter itu sendiri. Pekerjaan dalam bidang kesehatan seperti perawat, terapis, dan lainnya pun pasti memerlukan empati.
Sedangkan robot atau produk AI tak akan bisa memahami rasa sakit atau perasaan pasien. Masalah kesehatan pun adalah hal yang kompleks sehingga tak bisa dipercayakan kepada robot.
Jika kalian ingin mencari profesi aman dengan memilih karier di bidang kesehatan ini, maka bisa mengambil kuliah jurusan kedokteran, keperawatan, psikologi atau terapi okupasi.
3. Pendidik
Saat ini sudah banyak platform yang memuat berbagai ilmu pengetahuan dan dikendalikan oleh AI. Namun, bagaimana pun pengajaran yang terbaik meski dilakukan guru secara langsung.
Pendidikan bukan sekadar belajar ilmu tapi juga karakter. Seorang guru juga bisa langsung memotivasi siswa jika ada masalah psikologi dan lainnya.
4. Pemimpin
Seorang pemimpin perusahaan, negara, lembaga, dan lainnya haruslah bijak. Posisi ini selamanya tak bisa digantikan robot atau AI.
AI tidak bisa memberikan keputusan terbaik bagi manusia. Namun dalam hal kepemimpinan, AI bisa menjadi media bagi seorang pemimpin dalam membangun relasi dengan banyak orang.