Ragam  

Kenali, Ekofeminisme Gerakan yang Satukan Perjuangan Isu Perempuan dan Lingkungan

HALOSMI.ID- Seperti yang Kita Tahu, Di tengah krisis iklim, ketimpangan sosial, dan sistem ekonomi yang sering abai terhadap keberlanjutan, muncul satu pendekatan yang menyatukan dua perjuangan besar, yaitu feminisme dan ekologi (Ekofeminisme).

Pendekatan ini kemudian dikenal sebagai ekofeminisme, sebuah cara pandang yang melihat bahwa penindasan terhadap perempuan dan kerusakan alam berakar dari sumber yang sama.

Lebih dari sekadar teori, ekofeminisme menjadi dasar bagi banyak gerakan sosial di berbagai belahan dunia untuk memperjuangkan keadilan lingkungan dan kesetaraan gender secara bersamaan.

Gerakan ini muncul saat para feminis mulai menyadari bahwa perjuangan untuk hak-hak perempuan tidak bisa dilepaskan dari perjuangan melindungi alam.

Ekofeminisme menyoroti bagaimana dominasi atas alam dan perempuan saling terkait, serta saling menguatkan dalam sistem sosial yang tidak setara. Seperti apa gambaran lebih lengkap dari ekofeminisme ini?

Simak sampai habis, ya, guys!

Memahami Gagasan Ekofeminisme

Menurut Harvard University, ekofeminisme, atau feminisme ekologis, adalah pendekatan yang menggabungkan prinsip kesetaraan gender dengan penghargaan terhadap alam, proses organik, dan nilai-nilai kolaboratif non-patriarkal. Filosofi ini menyoroti bagaimana masyarakat patriarkal telah mendominasi perempuan dan juga alam.

Pendekatan ini melihat bahwa penindasan terhadap perempuan dan kerusakan lingkungan memiliki akar yang sama, yaitu sistem patriarki yang mengutamakan dominasi dan eksploitasi.

Jadi, ekofeminisme hadir bukan hanya memperjuangkan kesetaraan gender, tetapi juga untuk menawarkan cara pandang alternatif yang memuliakan bumi, mengakui ketergantungan manusia pada alam, serta menghargai semua bentuk kehidupan.

Mengapa Perempuan dan Alam Dinilai Saling Terkait?

Dalam banyak masyarakat, perempuan sering diasosiasikan dengan alam karena keduanya dianggap sebagai sumber kehidupan, pengasuh, dan pemelihara.

Meski kerap dianggap sebagai simbol atau stereotip, kenyataannya banyak perempuan memiliki hubungan langsung dan aktif dengan alam dalam kehidupan sehari-hari, terutama di komunitas lokal. Mereka berperan dalam mengelola lahan, pangan, hingga kesehatan keluarga.

Akibatnya, ketika lingkungan mengalami kerusakan, perempuan juga menjadi pihak yang paling terdampak, baik secara fisik, sosial, maupun ekonomi. Ekofeminisme melihat keterkaitan ini bukan sebagai kelemahan, tetapi sebagai kekuatan yang bisa menjadi dasar perjuangan bersama.

Sejarah Ekofeminisme

Melansir dari situs Earth ORG, ekofeminisme pertama kali muncul pada tahun 1970-an di lingkungan akademik Amerika Utara dan Eropa sebagai cabang dari gerakan feminis.